Mencampurnya dengan kuning telur
Campurkan dua sendok makan madu dengan kuning telur, lalu kocok. Jika
kuning telur tampak mengkristal seperti matang, maka madu Anda asli.
Kuning telur yang dicampur madu akan tampak matang. Yang sebenarnya
terjadi adalah penggumpalan atau Koagulasi. Hal ini karena madu adalah
asam dan kuning telur adalah protein. Protein yang dicampur dengan asam
akan menggumpal, sehingga telur akan terlihat matang, yang sebenarnya
ter-koagulasi.
Kocok madu dalam botol
Madu yang asli jika dikocok akan berbusa. Busa dan udara yang terbentuk akan naik dan menekan tutup botol sehingga ketika tutup botol dibuka akan terdengar suara letupan kecil. Letupan itu juga bisa terjadi karena fermentasi yang menghasilkan gas.
Madu yang asli jika dikocok akan berbusa. Busa dan udara yang terbentuk akan naik dan menekan tutup botol sehingga ketika tutup botol dibuka akan terdengar suara letupan kecil. Letupan itu juga bisa terjadi karena fermentasi yang menghasilkan gas.
Teteskan madu pada kertas koran
Jika madu yang Anda miliki adalah madu yang asli, tidak mudah diserap kertas, karena kadar air yang terkandung di dalam madu asli lebih rendah dibandingkan madu palsu.
Madu asli memiliki rasa lebih asam
Madu yang palsu memiliki rasa lebih manis karena ditambahkan gula, sehingga akan dikerubungi oleh semut jika dibiarkan dalam keadaan terbuka. Selain itu intensitas rasa manis madu palsu akan terasa lebih lengket di lidah. Sebaliknya pada madu asli, selain rasa manis akan ditemukan pula rasa asam mengingat madu asli memiliki tingkat keasaman (pH) sekitar 3,4 – 6,1.
Dengan meneteskan madu di air di atas piring beling putih
Ketika piring digoyang ke kiri dan ke kanan, maka sebelum madu itu bercampur akan membentuk seperti sarang lebah. Semakin lama bentuk segi enam itu bertahan, berarti semakin baik nutrisi yang terkandung dalam madu tersebut alias madu asli. Semakin cepat bentuk segi enam itu memudar, maka jelaslah itu madu campuran, karena nutrisinya sudah jauh berkurang. Menuangkan madu ke dalam gelas yang berisi air dingin. Bila madu tersebut asli, maka madu tersebut akan langsung jatuh ke dasar gelas dan tidak berpendar. Disamping itu, salah satu ciri madu asli adalah ketika dimasukkan ke dalam air, madu tersebut tetap solid dan tidak membuat air menjadi keruh.
Menggunakan semut
Dengan cara ini, dipercaya bahwa semut akan mengerumuni madu palsu dan tidak tertarik pada madu asli. Namun cara ini tidak 100% benar. Pada dasarnya, sifat semut suka pada yang manis-manis, termasuk rasa manis yang ada pada madu. Madu asli pun bisa saja dikerumuni oleh semut karena tertarik oleh wanginya. Madu yang kental akan lebih sulit dideteksi aroma manisnya oleh semut. Semakin kental madunya (kadar airnya sedikit) semakin sulit bagi semut untuk mendeteksi lokasi rasa manis madu tersebut karena molekul yang ada di dalam madu tetap utuh, tidak pecah. Sebaliknya, bila kadar airnya tinggi (di atas 20%), maka semut mudah menghampiri. Madu yang tidak dikerumuni semut adalah madu yang telah terfermentasi sehingga mengandung alkohol atau madu asli dari hutan.
Menggunakan freezer atau kulkas
Apabila madu dimasukkan freezer tidak beku maka madu asli, bila beku maka bukan madu campuran. Cara ini juga tidak 100% benar, karena ada beberapa madu yang jika dimasukkan freezer menggumpal dan ada beberapa yang tidak menggumpal. Seperti Madu Randu dan Kaliandra, madu Randu tidak akan mengkristal (beku) walaupun disimpan lama di kulkas, sedangkan madu kaliandra akan cepat mengkristal seperti gula. Jadi jika membeli madu kapuk tapi madu tersebut mengkristal bisa dipastikan madu itu palsu atau dicampur.
Menggunakan korek api
Batang korek api yang dimasukkan ke dalam larutan madu beberapa lama. Sesudah itu kita ambil dan korek tersebut kita pantikkan dengan kotak korek. Kalau korek tersebut masih bisa menyala maka madu yang kita uji adalah asli. Cara ini banyak dipakai penjual madu di pasar-pasar. Cara ini belum teruji secara nyata karena sampai saat ini kami belum menemukan hasil penelitian yang merekomendasikan cara tersebut.
Menggunakan alat polarimeter
Madu asli secara optis akan memutar ke kiri, sedangkan madu palsu akan memutar ke kanan. Tips untuk membedakan madu dengan cara mudah seperti di atas tidak selamanya benar 100 % dikarenakan setiap pemanenan mengandung kadar air yang berbeda-beda. Misalnya ketika dipanen pada musim hujan, maka madu akan banyak mengandung air hujan. Selain menyebabkan lebih cair, air hujan juga akan menyebabkan madu menjadi teroksidasi udara menjadi lebih masam (ingat: air hujan bersifat asam) dan akan terfermentasi.
Sumber : sciencemythologi.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar